Pergerakan Nasional, 1940 – 1942
Sejak di gantinya Gubernur Jenderal De Jonge oleh
Gubernur Jenderal Tjarda Van Starkenberg Stachoumer (1936-1942). Organisasi
pergerakan nasional terus mengalami berbagai hambatan dan tekanan, meskipun
pada waktu itu pergerakan nasional diwakili oleh Parindra, Gerindo, dan Gapi
tetapi mereka tidak dapa berbuat banyak. Pada Mei 1940 Belanda di duduki
Jerman, dalam posisi internasional posisi belanda sudah terjepit dan desakan
Indonesia semakin kuat untuk di lakukan perbaikan soial dan politik. Kekuatan
politik pada saat itu adalah Parinda (golongan menengah, tinggi dan
cendekiawan), Geerindo (golongan menengah dan kecil serta bekas amggota PKI),
anggota PNI lama menyebar dengan berbagai partai dari Parindara, sampai PSII
dan Muhammadiyah. Selain itu pemerintah Belanda terus mengalami tekanan dari
jepang dan akhirnya ditandatanganinya penyerahan pemerintah dari Jenderal Ter
Porten kepada jenderal Immamura di Kalijat, Cirebon pada 8 Maret 1942.